Rekrutmen Polri Tips dan Trik Lolos Seleksi

Penerimaan Polri

Transparansi Dan Akuntabilitas Rekrutmen Polri
Tingginya animo remaja Indonesia mengikuti seleksi Polri, menjadikan persaingan ketat dan kompetitif. Untuk dapat bersaing dan mendapatkan nilai terbaik para kandidat telah berlatih jauh hari secara mandiri. Bahkan beberapa diantaranya mengikuti program bimbel yang diselenggarakan lembaga Bimbel swasta.

Ketatnya pelaksanaan rekrutmen Polri sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas institusi yang berupaya memberantas KKN sehingga mendapatkan kualitas SDM yang sesuai dengan kompetensi dibutuhkan.

Kompetensi yang dimaksud adalah Brigadir Polri yang mempunyai kompetensi umum, kompetensi utama dan kompetensi khusus sehingga mampu menjadi insan bhayangkara yang memiliki sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan tugas umum kepolisian dan keterampilan pengendalian massa, didukung dengan kondisi fisik yang samapta untuk melaksanakan tugas sebagai pemelihara kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang profesional, bermoral, modern, unggul, humanis dan dipercaya masyarakat dlm rangka menyongsong Indonesia hebat.

Persyaratan Umum
  • Warga Negara Indonesia (pria atau wanita);
  • Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  • Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945;
  • Usia min 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota polri);
  • Sehat jasmani dan rohani (surat keterangan sehat dari institusi kesehatan);
  • Tidak pernah dipidana karena melakukan suatu kejahatan (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dari polres setempat;
  • Lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan anggota kepolisian.
  • Berwibawa, jujur, adil dan berkelakuan tidak tercela;


Persyaratan Khusus
Pria/wanita, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS atau pernah mengikuti pendidikan Polri/TNI  berijazah serendah-rendahnya :
  • SMA/sederajat jurusan IPA/IPS/Bahasa (bukan lulusan Paket A dan B) 
  • SMK sesuai dengan kompetensi tugas pokok Polri (kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan) dengan Nilai Akhir (gabungan nilai UN dan nilai sekolah) minimal 60,00

Lulusan D-III keperawatan :
  • Akreditasi minimal B dan IPKminimal 2,75
  • Khusus lulusan D-III keperawatan dari Polda Gorontalo, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua barat minimal akreditasi C dengan IPK minimal 2,80
  • Umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Bintara Polri T.A. 2017:
  • Lulusan SMA/sederajat umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal 21 tahun
  • Lulusan D-III keperawatan umur minimal 17 (tujuh belas) tahun 6 (enam) bulan dan maksimal 24 tahun

Ketentuan nilai rapor/Ijazah:
  • Bagi SMA/sederajat/SMK lulusan tahun 2017 (yang masih kelas III) nilai rapor rata-rata kelas III semester I minimal 60,00 dan setelah lulus menyerahkan ijasah dengan Nilai (gabungan nilai UN dan nilai sekolah) minimal 60,00
  • Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus pengesahan dari  Kemenbuddikdasmen.

Ketentuan tinggi badan:
  • Pria : 165 cm, khusus etnis Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat) 163 cm 
  • Wanita : 160 cm, khusus etnis Melanesia (Polda Papua dan Papua Barat) 158 cm

Ketentuan Lain:
  • Belum pernah menikah/hamil atau melahirkan bagi Casis wanita dan belum pernah menikah dan atau mempunyai anak kandung/biologis bagi Casis pria serta sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan pembentukan Bintara Polri, ditambah 2 (dua) tahun setelah lulus, dibuktikan dengan surat keterangan Lurah/Kades;
  • Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik telinga atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat;
  • Dinyatakan bebas narkoba dengan menyerahkan surat keterangan bebas narkoba dari instansi kesehatan pemerintah (RS Pemerintah atau Klinik BNN/BNP/BNK);
  • Berdomisili minimal 2 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga dan surat keterangan domisili dari Lurah/Kades setempat dengan diketahui oleh Kapolsek
  • Pendaftaran calon peserta dilaksanakan di tiap-tiap Polres/Pabanrim sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga dan surat keterangan domisili dari Lurah/Kades setempat dengan diketahui oleh Kapolsek
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan bersedia ditugaskan pada semua bidang tugas Kepolisian
  • Bagi calon/peserta yang memiliki prestasi di bidang olahraga/akademik atau prestasi khusus lainnya di tingkat Internasional/Nasional agar melampirkan bukti berupa piagam/medali/sertifikat atau bukti lainnya sebagai bahan pertimbangan talent scouting
  • Bagi calon/peserta yang berusaha menggunakan sponsor/koneksi dengan cara menghubungi lewat telepon/surat kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui orang tua/wali/keluarga atau pihak lain akan didiskualifikasi
  • Bagi yang sudah bekerja secara tetap sebagai pegawai/karyawan
  • mendapat persetujuan/rekomendasi dari kepala instansi yang bersangkutan
  • bersedia diberhentikan dari status pegawai/karyawan, bila diterima dan mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri

Pemeriksaan Kesehatan Secara Umum
Uji pemeriksaan kesehatan (Rikkes) merupakan momok paling menakutkan bagi para kandidat karena pada fase ini banyak hal tak terduga muncul. Dalam tes ini bisa ratusan kandidat gugur karena TMS (tidak memenuhi syarat). 
Berikut beberapa pengetahuan tentang Rikkes Polri yang perlu di pahami kandidat.

Bagian Kepala:
  • Untuk bagian kepala yang perlu diperhatikan bahwa kandidat tidak boleh ada riwayat atau bekas luka operasi, dengan bentuk kepala kepala oval tidak gepeng atau benjol-benjol. 
  • Mata sehat, dan tidak mengidap rabun jauh ataupun rabun dekat lebih dari 0,5 
  • Mata juga tidak katarak serta Peteregium yakni pertubungan jaringan berbentuk segitiga di lapisan membran tipis bening bagian putih mata 
  • Bagian Telinga harus sehat dan tidak bermasalah seperti gendang telinga robek atau peradangan, daun telinga tidak lebar sebelah dan kotor/berair 
  • Hidung proporsional dan tidak pernah mengalami patah tulang hidung 
  • Bagian gigi bersih sehat dan tidak berlubang, terutama gigi daerah senyum tidak boleh ompong serta tidak tongos. 
  • Kulit wajah bersih dan tidak berjerawat.

Tips Daftar Polri


Bagian badan:
  • Tangan sehat tidak ada luka bekas operasi dan tidak mempunyai kelainan boutonniere dan  dopuytren.
  • Waspadai telapak tangan berkeringat atau gemetar (tremor) serta tangan panjang sebelah.
  • Tulang punggung sehat (dapat diketahui dari postur tubuh yang baik akan tampak tegak dan luwes. Apabila kepala disandarkan membelakangi dinding, maka kepala akan tegak, pandangan mata lurus ke depan, tidak menunduk ataupun mendongak, sedangkan rahang membentuk sudut kurang lebih 30 derajat)
  • Yang perlu di pastikan kandidat tidak mengalami kelainan tulang belakang seperti lordosis, kifosis, skoliosis.
  • Kandidat tidak boleh ambeyen, varikokel dan hernia scrotalis 
  • Testis tidak boleh besar sebelah atau tidak lengkap.
  • Kulit badan sehat ditandai dengan tidak mempunyai penyakit kulit seperti panu, kudis dan kurap.


Tips Daftar Polri


Bagian Kaki:
  • Kaki tidak boleh ada bekas operasi, terutama operasi patah tulang.
  • Kaki X batas normal 5 cm dari posisi sudut telapak kaki kanan/kiri 45 derajat di hitung dari mata kaki
  • Kaki O batas normal 5 cm dari posisi sudut telapak kaki kanan/kiri 45 di ukur dari kulit sendi bagian terdekat paha 
  • Telapak kaki flat atau datar yang biasanya dikenal dengan kaki bebek.
  • Kelainan tapak kaki berupa lengkungan (arch) lebih tinggi dari kaki normal, dan sering kali jari kaki berbentuk cakar 
  • Kaki Varises

Tips Daftar Polri



Tabel Penilaian kesehatan
Berikut acuan penilaian kualitatif dan kuantitaif berikut kategori nilai:


Tips Daftar Polri

Tips dan trik:Lakukan rikes satu tahun sebelum pelaksanaan rekrutmen. Hal ini untuk antisipasi pengobatan dan perawatan gigi yang memerlukan waktu lama sehingga kandidat bisa mengoptimalkan kondisi kesehatan dengan baik.


Pengetahuan Uji Psikotest
Terlepas dari persoalan pemahaman atas terminologi itu, fungsi psikotes dalam rekrutmen Polri digunakan untuk “memilih calon Polisi terbaik dari sekian banyak calon, sesuai kriteria jabatan maupun tugas yang kelak akan dilakukan”.
Pada umumnya model psikotest ini relatif tidak berubah karena memang dibuat secara standar tidak hanya nasional tetapi juga internasional. 

Berikut contoh soal psikotest (tes kecermatan) 

Tips Daftar Polri


Tips dan Trik:Jauh hari sebelum mengikuti rekrutmen Polri, kandidat harus berupaya belajar memahami pola soal, karakter soal dan tujuan soal di buat. Caranya, dengan membeli buku-buku tes psikologi yang banyak dijual di Gramedia, Togamas dan gerai buku lainnya. Jika kandidat merasa ingin memaksimalkan nilai Psikotest, mengikuti bimbel Psikotest adalah pilihan tepat namun biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit.

Pengetahuan Tes Potensi Akademik
Tes potensi akademik Polri merupakan bagian penting dalam rekrutmen masuk Polri.
Tes potensi akademik dimaksudkan sebagai tolak ukur instansi atau lembaga dalam melakukan seleksi masuk, sehingga panitia tahu benar kemampuan akademik dari kandidat yang masuk dalam kesatuan. 

Tes akademik setiap instansi memiliki perbedaan pada sisi materi yang diujikan, hal ini dikarenakan kebutuhan dalam setiap instansi berbeda-beda. Begitu juga dalam tes akademik Polri disesuaikan dengan kompetensi yang akan dibutuhkan oleh institusi Kepolisian.

Adapun materi tes akademik Polri meliputi:
  • Bahasa Indonesia
  • Pengetahuan Umum (Muatan Lokal)
  • Matematika

Sedangkan sistem penilaian yang digunakan dalam tes potensi akademik adalah:
  • Menggunakan sistem kuantitatif skala 0 – 100.
  • Jawaban salah/tidak memberi jawaban tidak diberi nilai
  • Adapun pembobotan materi, (pengetahuan umum X 35) + (Matematika X 35) +(Bahasa Indonesia X 30)
  • Nilai akhir dihitung dengan menjumlahkan bobot ketiga materi soal masing-masing dikalikan dengan bobot baru kemudian dibagi 100.


Tips dan Trik:Banyak mempelajari soal-soal bahasa Indonesia dan matematika level SMU dengan mengikuti les pelajaran atau belajar mandiri dirumah untuk mengerjakan latihan soal. Untuk pengetahuan umum kandidat harus banyak membaca dan menonton televisi serta googling di internet untuk memperkaya literasi dan wawasan yang luas.


Pengetahuan Uji Kesamaptaan Jasmani
Lari 12 menit
Lari 12 menit adalah salah satu bentuk tes kebugaran yang ternyata memiliki manfaat khusus. Tes ini dibuat oleh Dr. Ken Cooper di tahun 1968 sebagai alat untuk mengukur kesehatan jasmani di militer Amerika Serikat.

Tes ini masih digunakan sampai saat ini untuk tes kebugaran dasar di lingkungan militer (TNI/Polri). Dengan tes ini para pelatih dapat menentukan kesehatan kardiovaskuler dan mengukur kebugaran  personilnya. Tes sederhana ini juga dapat digunakan untuk membandingkan ketahanan kardiovaskuler dengan orang lain yang seumuran atau berjenis kelamin sama.

Dr. Ken Cooper menyatakan bahwa ada korelasi yang tinggi antara jarak yang dapat ditempuh seseorang dengan berlari (atau berjalan) selama 12 menit dalam skor VO2 Max-nya, yakni dengan mengukur efisiensi penggunaan oksigen yang digunakan seseorang saat berolahraga.

Berikut perolehan nilai atas jarak tempuh lari 12 menit untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 jarak tempuh lari 3.444 meter (laki)  3.095 meter (wanita)
  • Nilai 90 jarak tempuh lari 3.232 meter (laki)  2.893 meter (wanita)
  • Nilai 80 jarak tempuh lari 3.021 meter (laki)  2.682 meter (wanita)
  • Nilai 70 jarak tempuh lari 2.809 meter (laki)  2.470 meter (wanita)
  • Nilai 60 jarak tempuh lari 2.597 meter (laki)  2.259 meter (wanita)
  • Nilai 50 jarak tempuh lari 2.386 meter (laki)  2.048 meter (wanita)

Tips dan Trik:Kemampuan lari 12 menit tidak bisa dilalui dengan proses instan (sekali jadi). Butuh proses panjang  latihan keras dan pola latihan yang tepat. Pertama, untuk memperkuat otot kaki dan  lutut  lakukan latihan jalan jongkok setiap hari dengan jarak 50 meter 10 kali ulangan selama 1 bulan.Kedua, Kandidat melakukan penguatan kardiovaskuler dengan berlatih lari tanjakan (bukit/gunung atau tribun stadion dengan durasi 12 menit saja).Ketiga, ukur progres kemampuan lari 12 menit di medan datar, jika belum maksimal ulangi program diatas.


Pull Up (pria) dan Chinning (wanita)
Pull up (pria) adalah Pull up merupakan latihan otot yang dilakukan dengan cara bergelantungan pada palang besi untuk menarik tubuh ke atas hingga dagu sejajar atau sedikit berada di atas palang besi.
Berikut perolehan nilai atas gerak  Pull Up sempurna dalam 1 menit untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 gerak sempurna 17 kali
  • Nilai 90 gerak sempurna 16 kali
  • Nilai 80 gerak sempurna 14 kali
  • Nilai 70 gerak sempurna 12 kali
  • Nilai 60 gerak sempurna 11 kali
  • Nilai 50 gerak sempurna 9 kali

Tips Daftar Polri

Chinning (wanita) adalah gerakan dengan cara berdiri di depan palang di ikuti posisi kaki menginjak tanah dengan kemiringan 45 derajat.

 Berikut perolehan nilai atas gerak  chining sempurna dalam 1 menit untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 gerak sempurna 72 kali
  • Nilai 90 gerak sempurna 68 kali
  • Nilai 80 gerak sempurna 64 kali
  • Nilai 70 gerak sempurna 60 kali
  • Nilai 60 gerak sempurna 56 kali
  • Nilai 50 gerak sempurna 52  kali


Tips Daftar Polri


Sit Up
Sit Up dilakukan dengan tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan di belakang kepala, kedua kaki dilipat hingga membentuk sudut 90 derajat dan di bantu asisten untuk memegang erat kedua pergelangan kaki dan menenkannya.
Gerakan dilakukan turun naik sehingga berada dalam sikap duduk dan kedua siku dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia kembali ke sikap semula. 

Berikut perolehan nilai atas gerak  Sit Up sempurna dalam 1 menit untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 gerak sempurna 40 kali (laki) 
  • Nilai 90 gerak sempurna 38 kali  (laki) 
  • Nilai 80 gerak sempurna 36 kali  (laki) 
  • Nilai 70 gerak sempurna 33 kali  (laki) 
  • Nilai 60 gerak sempurna 30 kali  (laki) 
  • Nilai 50 gerak sempurna 28 kali  (laki) 


Tips Daftar Polri


Push Up
Push Up dilakukan dengan berbaring dengan sikap telungkup, kedua tangan dilipat disamping badan. Kedua tangan menekan lantai dan diluruskan, sehingga badan terangkat, sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus.
Kekuatan push up terpusat pada kekuatan lengan dan siku.
Berikut perolehan nilai atas gerak  Push Up sempurna dalam 1 menit untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 gerak sempurna 42 kali (laki) 37 kali (wanita) 
  • Nilai 90 gerak sempurna 39 kali  (laki)  34 kali (wanita) 
  • Nilai 80 gerak sempurna 36 kali  (laki)  32 kali (wanita) 
  • Nilai 70 gerak sempurna 32 kali  (laki)  29 kali (wanita) 
  • Nilai 60 gerak sempurna 30 kali  (laki)  26 kali (wanita) 
  • Nilai 50 gerak sempurna 28 kali  (laki)  23 kali (wanita) 

Tips Daftar Polri



Tips Daftar Polri




Tips dan Trik Kuat Push Up dan Pull Up:
Kekuatan pull up dan  push up terletak pada kemampuan genggaman tangan, lengan, bahu dan siku.

Untuk menguatkan otot-otot tersebut diperlukan latihan gym yang keras dan teratur. 

Berikut rekomendasi latihan "GYM" yang mampu menguatkan otot lengan, bahu dan siku yang dpat mengoptimalkan Push Up dan Pull Up. 



Tips Daftar Polri
STRAIGH BARBEL CURL (10 repitisi x 10 ulangan) 


Tips Daftar Polri
DUMBLE OVERHEAD EXTENSION  (10 repitisi x 10 ulangan)


Tips Daftar Polri
PULL DOWN  (10 repitisi x 10 ulangan)


Shuttle Run
Shuttle run adalah lari membentuk angka 8 diantara 2 buah tiang yang berjarak 10 meter dilakukan 3 kali ulangan berputar.
Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap peserta. yang memadukan motorik kaki, speed, dan power kandidat. Laki dan wanita gerakan sama.

Berikut perolehan nilai atas gerak shutle run 3 kali ulangan x 10 meter untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 waktu tempuh 16.2 detik (laki) 17.6 detik (wanita) 
  • Nilai 90 waktu tempuh 17 detik (laki)  18.6 detik (wanita) 
  • Nilai 80 waktu tempuh 17.5 detik(laki)  19.6 detik (wanita) 
  • Nilai 70 waktu tempuh 18 detik (laki) 20.6 detik (wanita) 
  • Nilai 60 waktu tempuh 18.5 detik  (laki)  21.6 detik (wanita) 
  • Nilai 50 waktu tempuh 19 detik  (laki) 22.6 detik (wanita) 

Tips Daftar Polri
Lari angka 8 dengan 3 kali putaran
Tips dan Trik:Berlatih cara berbelok dan mengitari tanda merah secara benar. Gunakan langkah pendek yang bertumpu pada ujung kaki depan agar manuver berputar dapat optimal. Karena tekhnik yang benar akan mempengaruhi kecepatan dan kelincahan kandidat menyelesaikan uji shuttle run.

Renang
Uji renang lazimnya menggunakan gaya dada dan gaya bebas untuk menempuh jarak 25 meter. Secara ketentuan tidak ada aturan yang merekomendasikan tekhnik renang tertentu.
Namun jika ingin memaksimalkan speed dan memperoleh nilai maksimal di rekomendasikan menggunakan gaya bebas.

Berikut perolehan nilai atas gerak renang jarak 25 meter untuk golongan I (usia 18-30)
  • Nilai 100 waktu tempuh 14 detik (laki) 20 detik (wanita) 
  • Nilai 90 waktu tempuh 21 detik (laki)  26.7 detik (wanita) 
  • Nilai 80 waktu tempuh 28 detik(laki)  33 detik (wanita) 
  • Nilai 70 waktu tempuh 35 detik (laki) 40,1 detik (wanita) 
  • Nilai 60 waktu tempuh 42 detik  (laki)  46.8 detik (wanita) 
  • Nilai 50 waktu tempuh 49 detik  (laki) 50 detik (wanita) 

Tips Daftar Polri
Renang gaya bebas

Tips dan Trik:Berlatih pada pelatih renang yang berkompeten untuk menguasai tekhnik renang gaya bebas. Lakukan secara rutin dan ukur waktu tempuh kemudian bandingkan dengan tabel penilaian diatas. 


Rumus Penilaian 
Setelah pelaksanaan uji kesamaptaan, hasil penilaian dimasukkan dalam rumus penilaian akhir sebagai berikut:

Tips Daftar Polri