8 Strategi Patroli Sabhara Polri, Sebagai Upaya Preventif dan Preemtif Gangguan Kamtibmas



Pengertian Patroli Kepolisian
Patroli adalah salah satu kegiatan Kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri, sebagai usaha mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas yang disebabkan potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata dengan cara mendatangi, menjelajahi, mengamati, mengawasi, memperhatikan situasi, dan atau kondisi yang diperkirakan menimbulkan gangguan nyata yang memerlukan kehadiran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan kepolisian.

Sejumlah petunjuk tekhnis diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 tahun 2017 tentang Patroli.
Salah satunya petunjuk tekhnis upaya mengoptimalkan output dan outcame Patroli, yang disusun dalam 8 strategi Patroli antara lain:

1. Strategi Patroli Dengan Dialogis
Dalam KBBI dialogis diartikan terbuka dan komunikatif.
Patroli dialogis diartikan sebagai kegiatan kepolisian yang mengembangkan pola komunikasi dua arah antara komunikator (petugas Patroli) dan komunikan (masyarakat) untuk saling tukar informasi dan respon dengan substansi pemeliharaan Kamtibmas.

Sasaran kegiatan Patroli dialogis mentargetkan individu atau kelompok masyarakat yang rentan dengan gangguan Kamtibmas.
Dalam kegiatan ini, petugas mengumpulkan informasi dari masyarakat melalui proses dialog dengan cara mencatat dan mendokumentasikan bentuk foto, rekaman audio atau rekaman video berbagai informasi yang dibutuhkan.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam proses dialogis dengan masyarakat adalah:
  • Tunjukkan performance petugas Patroli sebagai Polisi Sipil yang santun dan peduli.
  • Petugas Patroli jangan memonopoli pembicaraan, tapi berikan porsi lebih besar untuk mendengar.
  • Gunakan bahasa dan intonasi yang jelas.
  • Gunakan senyum SMIZE dan gestur tubuh yang sopan ketika berbicara.
  • Sampaikan pesan Kamtibmas paling faktual.

2. Strategi Patroli Dengan Kemitraan dan Kerjasama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata mitra adalah teman, kawan kerja, rekan.
Kemitraan juga diartikan sebagai perihal hubungan atau jalinan kerjasama.

M. Jafar Hafsah (1999:43) menjelaskan pengertian kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.

Strategi patroli kemitraan dan kerjasama dilakukan dengan stakeholder lain seperti TNI, Satpol PP, Dishub dan unsur masyarakat lainnya sebagai mitra strategis Polri untuk cipta kondisi Kamtibmas yang dilakukan dengan Patoli gabungan.

Strategi Patroli Kemitraan dan Kerjasama di beberapa KOD, bahkan telah menggunakan strategi ini sebagai sarana perpolisian masyarakat melalui FKPM.
FKPM (forum kemitraan polisi dan masyarakat)  sendiri merupakan motor penggerak perpolisian masyarakat karena dalam FKPM semua unsur berkumpul dalam hubungan kemitraan yang setara, bertindak dan merasa sebagai sebuah satu entitas yang sama, untuk secara bersama-sama memecahkan permasalah yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri.

Salah satunya kemitraan petugas Patroli dengan FKPM Komunitas Ojek Pangkalan. Sembari melakukan Patroli wilayah, etugas acapkali melakukan kegiatan anjangsana dengan komunitas ini untuk berbagi informasi Kamtibmas terkini.
FKPM seperti ini merupakan mitra strategis petugas Patroli dalam mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi dilapangan sehingga harus diberdayakan secara aktif oleh Petugas.

Agar Strategi Patroli model ini efektif, petugas Patroli harus harus memperhatikan:
  • Kemampuan membangun kesetaraan hubungan antara Petugas Patroli dan masyarakat.
  • Membuat hubungan saling menguntungkan dalam kerangka cipta kondisi Kamtibmas.
  • Petugas wajib memahami dan menghormati kearifan lokal.
  • Petugas aktif membangun partisipasi, tranparansi dan kepercayaan kedua belah pihak.

3. Strategi Patroli Dengan Sinergi dan Keterpaduan
Sinergi (Synergy) adalah bentuk kerjasama win-win solution yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa adanya perasaan menang dan kalah.

Menurut Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”.
Sinergi adalah saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar.

Melalui sinergi, kerjasama dari pola pikir yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama dan kesepakatan demi Hasil positif.

Contoh yang sering kita lihat dari konsep sinergi yakni:
1 + 1 = 3 –> Sinergi
1 + 1 = 1 ½ –> Kompromi
1 + 1 = < 1 –> Anergi


Konsep Sinergi petugas Patroli dijalankan dengan mengembangkan kerja kolaboratif dengan unsur TNI, Pemerintahan daerah dan masyarakat dengan:
  • Bersinergi secara Positif menjaga Kamtibmas wilayah yang kondusif.
  • Bekerjasama untuk saling melengkapi dengan stake holder lain.
  • Meninggalkan ego sektoral.
  • Menyatukan perbedaan dalam satu  tujuan demi kepentingan masyarakat.
  • Mengoptimalkan kreatifitas untuk memanfaatkan kekuatan untuk menekan kelemahan.

4. Strategi Patroli Dengan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah atau problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151).

Petugas Patroli sebagai ujung tombak mobilitas Polri, senantiasa akan menghadapi berbagai dinamika permasalahan potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata.
Pemecahan masalah dilakukan secara mandiri maupun dengan kerjasama dengan membuat konsepsi pemecahan masalah yang dikomunikasikan secara aktif untuk melakukan upaya pencegahan gangguan Kamtibmas berupa potensi gangguan dan ambang gangguan agar tidak berubah menjadi gangguan nyata.

Pemecahan masalah oleh petugas Patroli dilakukan dengan:
  • Identifikasi permasalahan Kamtibmas secara jelas.
  • Ambil keputusan yang dianggap paling penting untuk dilakukan segera agar tidak terjadi ambang gangguan atau gangguan nyata.
  • Catat permasalahan Kamtibmas yang dianggap susah dan memerlukan penanganan komperehensif untuk diselesaikan bersama pimpinan dan unsur terkait.
  • Laporkan segera permasalahan yang ditemui dan langkah yang telah diambil.
  • Pantau dan  amati progres-nya untuk di evaluasi.

5. Strategi Patroli dengan Analisis Data
Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Sebagai Polisi modern, petugas Patroli harus memanfaatkan data-data yang ada untuk dianalisa dan dicermati sehingga dapat melakukan cegah tangkal kejahatan secara efektif.

Kegiatan analisa data dilakukan petugas Patroli dengan harapan menjadi basis data yang dapat digunakan sebagai bagian peramalan (forecasting) kejadian secara ilmiah. Oleh Karena itu beberapa hal harus diperhatikan petugas patroli dengan:
  • Mengumpulkan data yang akan dianalisis terkait pola kejahatan, waktu, tempat dan modus yang digunakan.
  • Petugas Patroli memeriksa kejelasan maupun kelengkapan instrumen data yang dimiliki kepada pihak terkait.
  • Petugas melakukan proses identifikasi dan klarifikasi pada tiap data yang dianalisa
  • Petugas mencatat ataupun entri data kedalam tabel­ induk penelitian.
  • Petugas melakukan analisis secara komprehensif dengan metode yang sesuai.
  • Mendeskripsikan data dengan menyajikan dalam tabel ataupun diagram.

6. Strategi Patroli yang Proaktif
Frankl (1962) mengemukakan proaktif sebagai perilaku paling utama dalam eksistensi hidup manusia, yaitu kemampuan individu untuk menemukan makna hidup dan berjuang untuk memenuhi makna hidupnya itu (Search and struggle for meaningful life) sebagai sebuah tanggung-jawab pribadi.

Kehidupan manusia, secara permanen bersifat menantang dan dalam merespon tantangan hidup itu, tidak dapat dilakukan hanya dengan berbicara atau berkontemplasi saja, melainkan harus ditindaklanjuti dengan suatu tindakan proaktif, sehingga makna hidup yang telah ditemukan dapat direalisasikan.

Patroli yang proaktif  merupakan strategi tindakan petugas polisi yang memiliki banyak tindakan, upaya dan langkah-langkah yang mengarah ke hal-hal yang positif.
Petugas Patroli yang Proaktif selalu memiliki rangsangan, kesadaran diri, imajinasi, suara hati, kehendak bebas serta memiliki respon terhadap lingkungannya.

Hal ini di dukung dengan kemampuan petugas Patroli untuk menetapkan suatu pilihan dengan nilai positif, yang dilakukan dengan:
  • Petugas Patroli membuat rencana, prosedur, daftar kegiatan Patroli  atau rutinitas untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
  • Petugas Patroli aktif mengumpulkan informasi yang perlukan untuk membantu tugas fungsional Patroli Sabhara dengan seksama dan jika perlu catat.
  • Petugas Patroli berupaya mengembangkan upaya preemtif dan preventif untuk mencegah potensi gangguan dan ambang gangguan menjadi gangguan nyata. Ini berarti mencegah faktor kegagalan sebelum faktor tersebut muncul menjadi gangguan yang nyata. 
  • Petugas Patroli membiasakan diri untuk melakukan pencegahan dan menyiapkan rencana cadangan.
  • Petugas Patroli mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan bukan mengembangkan keluh kesah menghadapi masalah.
  • Petugas Patroli melakukan evaluasi terhadap kemajuan kegiatan yang dicapai untuk mengetahui SWOT (strength, weaknes, oppurtunity dan threath).
  • Bekerja dengan sepenuh hati dengan niat iklas untuk mengabdi dan belajar sebagai petugas Patroli

7. Strategi Patroli dengan intensifikasi hubungan
Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor faktor produksi yang telah ada.
Petugas Patroli melakukan intensifikasi hubungan dengan masyarakat agar kegiatan yang dilakukan lebih bermakna, bermanfaat dan meningkatkan produktivitas hubungan.

Strategi ini juga dimaknai sebagai kegiatan pembinaan hubungan baik yang terjalin agar lebih berkualitas dan saling menguntungkan dalam kerangka pemeliharaan Kamtibmas yang kondusif.

Berikut beberapa contoh upaya intensifikasi yang dilakukan petugas Patroli:
  • Meningkatkan kualitas hubungan baik dengan para ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat.
  • Memperbaiki kerjasama dan sinergitas dengan unsur TNI dan Pemerintah daerah
  • Peningkatan kualitas kegiatan Siskamling Masyarakat.
  • Menerapkan bimbingan dan asistensi Harkamtibmas kepada Satpam dan Linmas.

8. Strategi Patroli dengan Pendekatan Tupok Polri
Dalam pasal 13 UU No 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Pendekatan Tupok Polri yang dilakukan petugas Patroli dengan:
  • Petugas Patroli secara aktif memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
  • Patroli harus mampu meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum.
  • Petugas Patroli melaksankan tindakan represif tahap awal terhadap gangguan kamtibmas.
  • Petugas Patroli melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas).
  • Petugas Patroli dapat memberikan bantuan pengaturan kegiatan masyarakat.