Makalah: 3 Langkah Praktis Pemecahan Masalah Dalam Judul



Pengertian Masalah
Dalam Wikipedia, masalah atau problem didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan harapan.
Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang individu menyadari keadaan yang di hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.

Pemecahan Masalah Dalam Karya Tulis Makalah
Pemecahan masalah yang akan dibahas dalam suatu naskah karya tulis mengutamakan pendekatan manajemen teknis, taktis dan strategis sesuai dengan permasalahan yang dikaji yang berasal dari judul makalah.

Lazimnya dalam judul makalah yang menggunakan 3 Variabel judul, maka dipilihlah variabel-1 untuk dijadikan obyek pemecahan masalah dengan memilih kata kunci utama permasalahanya.

Contoh 3 variabel judul makalah:
"Optimalisasi Strategi Patroli Sabhara Polres XXX (V-1) Guna Mensukseskan Ops Mantap Praja 2018 (V-2) Dalam Rangka Mewujudkan Kamtibmas Kondusif(V-3)"

Berikut 3 langkah praktis pemecahan masalah:

1. Melakukan Identifikasi Permasalahan
Dalam setiap bidang pekerjaan senantiasa akan selalu berhadapan dengan masalah, baik bersumber dari internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.

Untuk itu diperlukan kemampuan identifikasi masalah sebagai prasyarat agar mampu mencapai top performance. 
Kemampuan identifikasi ini dicirikan sebagai kemampuan dalam menemukan dan merumuskan masalah, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang relevan dan strategis.

Identifikasi masalah dalam karya tulis merupakan proses penting untuk memahami konteks permasalahan yang dihadapi. Kegiatan ini mengajak penulis untuk menyelami permasalah dari berbagai sudut pandang sehingga mampu menghasilkan kajian yang komprehensif.

Bagaimana melakukan identifikasi permasalahan?
Pertama, dengan menggunakan pemikiran-pemikiran yang bersifat logis serta dapat diterima oleh kebanyakan orang pada umumnya. Pemikiran logis bisa berasal dari UU, Peraturan dan Teori yang bersifat ilmiah dan banyak ragam paradigma pemikiran, metode dan tekhnis.

Contoh:
Kita gunakan V-1 sebagai fokus pemecahan masalah.
Variabel-1: "Optimalisasi Strategi Patroli Sabhara Polres XXX"
Di identifikasi kata kunci utama adalah Strategi Patroli Sabhara.

Pemikiran logis yang dikembangkan adalah mencari rujukan Perkap atau peraturan lain dibawahnya yang mempunyai keterkaitan dengan Patroli Sabhara.
Setelah menelusuri berbagai literasi Peraturan Polri, yang paling mempunyai kesesuaian dengan permasalahan adalah Peraturan Kabaharkam atau Perkaba 01 tahun 2017 tentang Patroli.
Sehingga kita gunakan Perkaba 01 tahun 2017 tentang Patroli sebagai bagian instrumental input.


Kedua, penulis secara kreatif menggabungkan inovasi pemikiran dengan menggunakan pemikiran yang objektif sehingga terhindar dari penilaian (kesimpulan) tendensius. Hal ini perlu dilakukan untuk dapat membuka pikiran dan wawasan baru yang lebih luas untuk dalam menyikapai masalah.

Setelah melakukan kajian awal dengan Perkaba nomor 1 tahun 2017 tentang Patroli, penulis melakukan pengembangan gagasan dengan menggunakan pisau analisis lain yang sesuai dengan permasalahan sehingga dapat menyajikan kajian yang obyektif dan tidak tendensius.

2. Mengembangkan Gagasan Untuk Memecahkan Masalah
Setelah kita menentukan masalah yang akan dikaji, maka diperlukan pengembangan gagasan dengan cara antara lain:
a. Silsilah gagasan, yakni penulis menjabarkan setiap pokok/ide/gagasan induk ke dalam sub-sub yang lebih sempit secara berurutan seperti silsilah keluarga.

b. Diagram pohon, yaitu penulis menjabarkan pokok masalah/ide induk/gagasan induk ke bentuk yang lebih sempit dan spesifik sesuai hierarki.

c. Diagram jam, yaitu penulis melakukan penjabaran ide gagasan secara divergen sesuai keluasan ide/gagasan tersebut, misalnya konsepsi penanggulangan dijabarkan menjadi kebijakan, strategi dan upaya (termasuk di dalamnya tujuan, sasaran, metode dan sarana prasarana penanggulangan).

d. Brainstorming, penulis merangsang tumbuhnya daya pikir baru yang kreatif dari subyek dan obyek kajian. Brainstorming sangat bermanfaat apabila digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat khusus (spesifik).

Contoh menggunakan silsilah gagasan:
Permasalahan dipilih Strategi Patroli Sabhara
Dalam Perkaba 01 tahun 2017 dijelaskan dalam pasal 4 bahwa strategi Patroli dilakukan dengan:
  • dialogis dengan masyarakat;
  • kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat;
  • keterpaduan dengan satuan fungsi kepolisian lainnya,potensi masyarakat, dan/atau instansi terkait lainnya;
  • pemecahan masalah;
  • pendekatan perlindungan, pengayoman, pelayanankepada masyarakat;
  • intensifikasi hubungan Polri dengan masyarakat;
  • dengan proaktif mencari kesempatan untuk mencegahdan mengurangi tindak kejahatan; 
  • dan/atau memanfaatkan data analisis dan evaluasi gangguanKamtibmas.

Dari pasal 4 tersebut, kita bisa mengambil 2 atau 3 point strategi Patroli untuk dikembangkan menjadi gagasan berupa pokok pokok persoalan.
Contoh:
Persoalan 1 :
- Bagaimana strategi Patroli  dialogis guna mendukung Ops Mantap Praja 2018?
Persoalan 2 :
- Bagaimana strategi Patroli kemitraan dan kerjasama dengan masyarakat guna mendukung Ops Mantap Praja 2018?
Persoalan 3 :
- Bagaimana strategi Patroli pemecahan masalah guna mendukung Ops Mantap Praja 2018?


3. Mengembangkan Penalaran untuk Pemecahan Masalah
Penalaran adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yang dapat di ambil. Pemecahan masalah juga merangsang penulis untuk membuat sebuah penalaran-penalaran yang sebagai bagian menyusun sebuah paradigma dan konsepsi awal.
Metode penalaran yang lazim digunakan adalah:

a. Metode Induksi,
Penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menentukan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam penalaran induktif ini, kesimpulan ditarik dari sekumpulan fakta peristiwa atau pernyataan yang bersifat umum.
Dalam metode induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.

Contoh:
Bukti 1 : Strategi Patroli Dialogis efektif mendorong terwujudnya Kamtibmas Kondusif
Bukti 2 : Strategi Patroli Kemitraan dan kerjasama mendorong terwujudnya Kamtibmas Kondusif
Bukti 3 : Strategi Patroli Pemecahan Masalah mendorong terwujudnya Kamtibmas Kondusif
Kesimpulan: Strategi Patroli yang tepat mampu mewujudkna Kamtibmas Kondusif




b. Metode Deduksi, 
Penalaran deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala yang menghasilkan kesimpulan bersifat khusus.
Jadi, penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus yang dibagi menjadi 2 yakni:

- Deduksi dengan Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis umum (PU) dan premis khusus (PK).

Premis umum : Berupa pernyataan yang menyatakan sebuah kelompok atau kumpulan tertentu yang memiliki ciri atau sifat tertentu.
Premis khusus : Berupa pernyataan yang menyatakan salah satu anggota dari suatu kelompok tersebut.
Kesimpulan : Kesimpulan yang menyatakan bahwa salah satu anggota kelompok memiliki ciri atau sifat pada kelompok tersebut.

Maka rumusnya adalah sebagai berikiut:
PU : A = B
PK : C = A
K   : C = B

Contoh :
PU : Polisi Sabhara harus mempunyai strategi Patroli
PK : Kasatsabhara adalah Polisi
S    : Maka, Kasatsabhara harus mempunyai strategi Patroli

keterangan
PU : premis umum
PK : premis khusus
K    : kesimpulan

- Deduksi dengan Entimen
Entimen merupakan sebuah silogisme yang dipendekan. Jadi entimen adalah kesimpulan dari silogisme. Namun, sebenarnya, entimen ini bukanah paragraf, akan tetapi lebih terlihat seperti sebuah kalimat kesimpulan.
Contoh :
PU : Polisi Sabhara mempunyai strategi Patroli
PK : Kasatsabhara adalah Polisi
K    : Maka, Kasatsabhara mempunyai strategi Patroli
Entimen : Kasatsabhara menpunyai startegi Patroli karena ia Polisi


Demikian, langkah praktis pemecahan masalah sederhana untuk menyusun makalah semoga bermanfaat dan dapat membantu menyusun makalah dengan efisien.